PEKARANGAN SEKOLAHKU
Oleh Saputra TSP
Di pagi hari yang cerah
Matahari muncul dari ufuk timur
membuat bunga bunga bermekaran
Embun pagi pun mulai mengering
Ku duduk di bawah pohan yang rindang
Sambil melihat indahnya pekarangan sekolah
Burung burung terbang ke sana ke mari
Angin Berhembus sepoi sepoi
Membuat pohon pohon seperti menari nari
Membuat udara yang panas menjadi sejuk
Sungguh indah pekarangan sekolahku
membuat seseorang yang ada di sana menjadi gembira
Jika ku sudah tiada di sekolah ini
Pasti kau akan selalu ku kenang
Jumat, 01 Juni 2012
Minggu, 27 Mei 2012
puisi 7
GALAU
Oleh Mas'ud Marta
Kupejamkan mata aku sejenak.
meratapi kegelapan hidua aku tampa kamu di sisi aku.
bagai kan sebuwah malam tampa bintang.
sanggat gelap..
Suara rintihan hujan melengkapi kesepian aku di malam ini.
suwara suwara desisan agin yang menggoyangkan rerumputan.
seakan iya ingin meghibur aku yang lagi kesepian tampa kamu.
Aku igin malam ini cepat berahir.
dan di gantikan oleh matahari pagi yang sangat indah.
dan aku bisa membuka mata ini denggan seyuman aku.
bukan denggan tangis aku.
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2012/05/galau-oleh-masud-marta.html#ixzz1w87Rhhin
Oleh Mas'ud Marta
Kupejamkan mata aku sejenak.
meratapi kegelapan hidua aku tampa kamu di sisi aku.
bagai kan sebuwah malam tampa bintang.
sanggat gelap..
Suara rintihan hujan melengkapi kesepian aku di malam ini.
suwara suwara desisan agin yang menggoyangkan rerumputan.
seakan iya ingin meghibur aku yang lagi kesepian tampa kamu.
Aku igin malam ini cepat berahir.
dan di gantikan oleh matahari pagi yang sangat indah.
dan aku bisa membuka mata ini denggan seyuman aku.
bukan denggan tangis aku.
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2012/05/galau-oleh-masud-marta.html#ixzz1w87Rhhin
puisi 6
SEMUA KU RANGKAI DALAM 1 MAKNA
Oleh Siamsyu
“Aku bukanlah malaikat
Juga makhluk dari surga
Maafkanlah aku yang tak sempurna dihadapanmu”
Tak henti-hentinya tangan ini bergerak
Tak jenuh-jenuhnya jari ini menulis
Hingga
Tak bosan-bosannya pikiranku melayang
Membayangkanmu
Mengkreasikan cintaku dalam kata-kata
Aku terbuai
Aku telah terjatuh
Dalam arti cinta dari Sang Pencipta Cinta
Mengejar takdir dengan sebuah karya
Puisi itu adalah karya ku untukmu
Dan semua kata-kata itu ku rangkai
Dalam satu makna
Yakni Cinta
Sore menjelang malam
Seperti biasa ku menunggumu disini
Di temani hujan derass membasahi diriku
Tapi itu tetap takkan membuatku menyerah
Ku dendangkan alunan music
Ku tulis syair-syairnya kedalam puisiku
Ku tulis apa yang kudengar dan ku rasa
Deras hujan yang turun
Mengingatkanku pada dirimu
Dan sesaat malam datang
Mencoba menjemputku dalam kesendirian
Tapi aku tetap masih disini
Disini untuk setia
Aku rindu
Aku rindu padamu
Aku rindu tatapanmu pada ku
Aku rindu kehangatan,
Saat ku dengan mu
Kata orang sih, rindu itu indah
Namun bagiku ini menyiksa ^^
Lihatlah aku dsini
Bertahan walau rindu ini selalu menyakiti
Hingga kadang air mataku tak dapat lagi ku teteskan
Semua habis terurai
Apa mungkinn itu semua karena cinta?
Iya, itu semua karena cintaku padamu
Tulus dari dasar hatiku
Atau mungkin ini semua karena,
Ku berharap kau dapat mengerti cintaku
Kau tahu sayang?
Berulang kali telah aku coba
Membuka hati untuk yang lain
Namun semua berakhir
Karena cintaku hanya untukmu
Apa salah?
Salah jika aku tak bisa menepikan hati yang lan dalam hatiku
Kurasa tidak !
Karena bagiku, hanyalah dirimu yang pantas ku tepikan dalam hatiku
Dan hanya kaulah yang selalu ada dihati ini
Hingga akhir bersama ku
Apa aku berlebihan sayang?
Ku rasa jika kau merasakanya, kau akan jawab
Itu tidak berlebihan !
Sejujurnya aku telah mencoba
Terus ku mencoba
Namun tetap saja aku bisa
Aku tak bisa
Aku tak bisa
Melupakanmu sayang. . .
Sayang hanyalah dirimu
Yang mampu memahami aku
Yang dapat mengerti aku
Mesk kini ku menunggu
Dan walau hati ini terus menangis
Menahan kesakitan ini
Bagiku tak mengapa
Karena ku lakukan semua demi 1 makna
Demi Cinta
Tapi jika memang untuk saat ini
Ini yang terbaik untukku dan dirinya
Kan ku terima
Semua demi cintaku padamu
Sperti itu lah cintaku
Cinta ku untuk dirimu
Tulus dan apa adanya
Datang dari sebuah rasa
Sucinya hati
Dan kusebut itu
Atas nama cinta !
Sayang kau mengertikan?
Maaf tapi taukah kau
Ku telah kehabisan kata
Untuk ku rangakai untukmu
Aku hanya bisa memohon
Memnta satu saja untukmu
Oleh Siamsyu
“Aku bukanlah malaikat
Juga makhluk dari surga
Maafkanlah aku yang tak sempurna dihadapanmu”
Tak henti-hentinya tangan ini bergerak
Tak jenuh-jenuhnya jari ini menulis
Hingga
Tak bosan-bosannya pikiranku melayang
Membayangkanmu
Mengkreasikan cintaku dalam kata-kata
Aku terbuai
Aku telah terjatuh
Dalam arti cinta dari Sang Pencipta Cinta
Mengejar takdir dengan sebuah karya
Puisi itu adalah karya ku untukmu
Dan semua kata-kata itu ku rangkai
Dalam satu makna
Yakni Cinta
Sore menjelang malam
Seperti biasa ku menunggumu disini
Di temani hujan derass membasahi diriku
Tapi itu tetap takkan membuatku menyerah
Ku dendangkan alunan music
Ku tulis syair-syairnya kedalam puisiku
Ku tulis apa yang kudengar dan ku rasa
Deras hujan yang turun
Mengingatkanku pada dirimu
Dan sesaat malam datang
Mencoba menjemputku dalam kesendirian
Tapi aku tetap masih disini
Disini untuk setia
Aku rindu
Aku rindu padamu
Aku rindu tatapanmu pada ku
Aku rindu kehangatan,
Saat ku dengan mu
Kata orang sih, rindu itu indah
Namun bagiku ini menyiksa ^^
Lihatlah aku dsini
Bertahan walau rindu ini selalu menyakiti
Hingga kadang air mataku tak dapat lagi ku teteskan
Semua habis terurai
Apa mungkinn itu semua karena cinta?
Iya, itu semua karena cintaku padamu
Tulus dari dasar hatiku
Atau mungkin ini semua karena,
Ku berharap kau dapat mengerti cintaku
Kau tahu sayang?
Berulang kali telah aku coba
Membuka hati untuk yang lain
Namun semua berakhir
Karena cintaku hanya untukmu
Apa salah?
Salah jika aku tak bisa menepikan hati yang lan dalam hatiku
Kurasa tidak !
Karena bagiku, hanyalah dirimu yang pantas ku tepikan dalam hatiku
Dan hanya kaulah yang selalu ada dihati ini
Hingga akhir bersama ku
Apa aku berlebihan sayang?
Ku rasa jika kau merasakanya, kau akan jawab
Itu tidak berlebihan !
Sejujurnya aku telah mencoba
Terus ku mencoba
Namun tetap saja aku bisa
Aku tak bisa
Aku tak bisa
Melupakanmu sayang. . .
Sayang hanyalah dirimu
Yang mampu memahami aku
Yang dapat mengerti aku
Mesk kini ku menunggu
Dan walau hati ini terus menangis
Menahan kesakitan ini
Bagiku tak mengapa
Karena ku lakukan semua demi 1 makna
Demi Cinta
Tapi jika memang untuk saat ini
Ini yang terbaik untukku dan dirinya
Kan ku terima
Semua demi cintaku padamu
Sperti itu lah cintaku
Cinta ku untuk dirimu
Tulus dan apa adanya
Datang dari sebuah rasa
Sucinya hati
Dan kusebut itu
Atas nama cinta !
Sayang kau mengertikan?
Maaf tapi taukah kau
Ku telah kehabisan kata
Untuk ku rangakai untukmu
Aku hanya bisa memohon
Memnta satu saja untukmu
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2012/05/semua-ku-rangkai-dalam-1-makna.html#ixzz1w86YTZGG
puisi 5
HAMPARAN SAJADAH
Oleh Besar
Aku bediri menghadap kabah
ku bertumpu pada kedua kaki
ku angkat kedua tanganku
ku biarkan diri ini tenggelam dalam asma-Nya
ku tundukan kepala dan ku relakan hati ini
terhanyut kemana saja Dia bawa
Karena ku tahu ....
Dia nakoda terbaik yang ada
dimana aku di tambatkan
di situlah aku akan bahagia...
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2012/05/hamparan-sajadah.html#ixzz1w85M5lex
Oleh Besar
Aku bediri menghadap kabah
ku bertumpu pada kedua kaki
ku angkat kedua tanganku
ku biarkan diri ini tenggelam dalam asma-Nya
ku tundukan kepala dan ku relakan hati ini
terhanyut kemana saja Dia bawa
Karena ku tahu ....
Dia nakoda terbaik yang ada
dimana aku di tambatkan
di situlah aku akan bahagia...
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2012/05/hamparan-sajadah.html#ixzz1w85M5lex
Kamis, 24 Mei 2012
puisi 7
MELUKIS DI CAKRAWALA
Puisi Muhammad Zaini
Jalani titian ini
meskipun teramat licin
jangan pernah menoleh kebelakang
berbekal sabar dan ikhlas
sampai lonceng berhenti berdentang
Adalah hidup
bagai melukis dibentang cakrawala
warnai dengan tinta kebajikan
hingga gelap menjelang
kelak, engkau akan menikmatinya
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2012/05/melukis-di-cakrawala.html#ixzz1vn0J0NOs
Puisi Muhammad Zaini
Jalani titian ini
meskipun teramat licin
jangan pernah menoleh kebelakang
berbekal sabar dan ikhlas
sampai lonceng berhenti berdentang
Adalah hidup
bagai melukis dibentang cakrawala
warnai dengan tinta kebajikan
hingga gelap menjelang
kelak, engkau akan menikmatinya
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2012/05/melukis-di-cakrawala.html#ixzz1vn0J0NOs
puisi 6
JANJI DALAM DOA
Puisi Andzar
Ditengah rintik hujan
aku terdiam sendiri
menanti matahari yang tak terbit lagi..
Bersama senja malam aku berkhayal tinggi..
menemukan jati diri yang tak pernah ku tahui..
mengandalkan imaji untuk berpercaya diri...
Aku tak ingin mati
sebelum nama ku bersejarah di bumi ini..
Aku tak ingin mati
sebelum kedua orang tua ku bangga...
Aku tak ingin mati
sebelum teman-teman ku tersenyum manis untuk ku..
Aku tak ingin mati
karna ku tak punya apa-apa tuk ku bekali
disana nanti..
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2012/04/janji-dalam-doa.html#ixzz1vmzitp9V
Puisi Andzar
Ditengah rintik hujan
aku terdiam sendiri
menanti matahari yang tak terbit lagi..
Bersama senja malam aku berkhayal tinggi..
menemukan jati diri yang tak pernah ku tahui..
mengandalkan imaji untuk berpercaya diri...
Aku tak ingin mati
sebelum nama ku bersejarah di bumi ini..
Aku tak ingin mati
sebelum kedua orang tua ku bangga...
Aku tak ingin mati
sebelum teman-teman ku tersenyum manis untuk ku..
Aku tak ingin mati
karna ku tak punya apa-apa tuk ku bekali
disana nanti..
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2012/04/janji-dalam-doa.html#ixzz1vmzitp9V
puisi 5
BUDI MENGEJAR MIMPI
Oleh Gatri
Bertengger...
Melintang dibelakang tubuh...
Gitar tua...
Kini tak berwarna...
Menanamkan mimpi budi...
Hidup di riuh ibukota...
Kaki tak beralas...
Peka tersentuh batu...
Berlari...
Budi mengejar biskota...
Mengejar mimpi...
Mengejar sejuta angan...
Tersiram debu...
Budi...
Memetik gitar diatas roda biskota...
Sayu terdengar nada...
Hilang...
Diterjang hempasan angin...
Rindang atap biskota...
Budi bernyanyi...
Budi mengejar mimpi..
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2012/05/budi-mengejar-mimpi.html#ixzz1vmyi6q50
Oleh Gatri
Bertengger...
Melintang dibelakang tubuh...
Gitar tua...
Kini tak berwarna...
Menanamkan mimpi budi...
Hidup di riuh ibukota...
Kaki tak beralas...
Peka tersentuh batu...
Berlari...
Budi mengejar biskota...
Mengejar mimpi...
Mengejar sejuta angan...
Tersiram debu...
Budi...
Memetik gitar diatas roda biskota...
Sayu terdengar nada...
Hilang...
Diterjang hempasan angin...
Rindang atap biskota...
Budi bernyanyi...
Budi mengejar mimpi..
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2012/05/budi-mengejar-mimpi.html#ixzz1vmyi6q50
cerpen 5
PADANG BULAN
Cerpen Qaem
Di pelataran mesjid taqwa
memandang purnama sangatlah indah
kanvas langit malam menghitam
tambahkan tampak terang kuning semakin menguning
tak ada deretan gemintang
hingga kelam langit luar biasa kelam
dan terang bulan menguning jelas benerang memancar kuning
siapa bilang lukisan malam dengan terang bulan dan kerlip bintang itu menakjubkan?
Indah se indah ketika terang hanya tunggal dan nyala benerang bulan diatas altar kelam mlam yg tak berujung semakin hitam
maka biarkan gemintang memiliki latar hitam masing2 di tempat yg tak berdampingan
karena di pelataran mesjid taqwa
q lihat bulan berdiam dengan sunyi
dia bertasbih
terang kuningnya berderai bak rembesan air mata, bulir demi bulir
merembes menerobos hitam dedaunan yg terlelap lalu brjejak titik demi titik diatas coklat tanah berbelang-belang, kuning-kuning, terang-terang
karena di pelataran mesjid taqwa
q resapi tiap nyawa akan memilih sexap jika mengadu pada tuhan
istighfar, tahmid dan tahlil semakin melebur dalam relung bila sunyi jadi bayang
demikian pada purnama, q lihat dia tidak malu merengek sesenggukan mengadu pada tuhan
berzikir di tiap pantulan sinar, memuji asma tuhan
di pelataran mesjid taqwa
padang bulan bertasbih buat sang pemberi ampunan
lama q tertunduk sebab malu menusuk
purnama yg tak pernah berdosa terus saja merendah
sementara tangan berdecak kotor dan darah tak pernah menyadarkan bahwa pemiliknya makhluk hina
dipelataran mesjid taqwa, masih saja bulan bertasbih dengan derai air mata
q tanyakan pada bayangan tubuh yg sedari tadi diam di tekan hitam
"kapan terakhir aku menangis buat Tuhan"
kelam bayang hanya stagnan, seperti tak mau di hakimi atas mata yg tak pernah basah oleh pexesalan
kelam bayang membisu membiru menambah malu
mengapa wajah tidak bisa terbenam dalam tanah?
Di pelataran mesjid taqwa
berarak awan gempal kelam hitam menambal hitam langit yg sedikit terang
menelan bulan, derai tangis kuningx tersapu, bulan menghilang
kini purnama sampai pada Tuhan
penyesalannya terkabul, syafaat jadi karunia angkat kemulian
"bulan.. Sampaikan maaf q pada tuhan
sampaikan tobat buat tiap lengkung dosa yg berlimpahan
sampaikan tangis q atas angkuh yg melenakan dari kesyukuran
sampaikan permintaan hamba hina, yang masih meminta kasih sayang
bulan, sampaikan semuanya, buat makhluk yg terlalu malu bahkan utk meminta belaian"
***
di pelataran mesjid at-taqwa, seorang bapak di hakimi masa karena kedapatan mencuri 3 ayam warga, dia digiring, disalib, di mandikan bensin, di lempar dalam panas kobaran
di pelataran mesjid, 3 anak kecil, yg 3 hari lalu tak punya secuil makanan, berlari, menghambur pada ramainya warga dan kisaran api yg melempar percikannya
3 anak kecil yg di tiap tangan mereka memegang ayam yang baru saja di bakarkan bapaknya, mereka menangis, meraung-raung sejadi-sejadinya sambil menatap tiap liuk api yg terasa sampai hati
"jangan bakar ayah..!
Jangan bakar ayah...!
Q mohon.. Jangan bakar ayah...!"
memandang purnama sangatlah indah
kanvas langit malam menghitam
tambahkan tampak terang kuning semakin menguning
tak ada deretan gemintang
hingga kelam langit luar biasa kelam
dan terang bulan menguning jelas benerang memancar kuning
siapa bilang lukisan malam dengan terang bulan dan kerlip bintang itu menakjubkan?
Indah se indah ketika terang hanya tunggal dan nyala benerang bulan diatas altar kelam mlam yg tak berujung semakin hitam
maka biarkan gemintang memiliki latar hitam masing2 di tempat yg tak berdampingan
karena di pelataran mesjid taqwa
q lihat bulan berdiam dengan sunyi
dia bertasbih
terang kuningnya berderai bak rembesan air mata, bulir demi bulir
merembes menerobos hitam dedaunan yg terlelap lalu brjejak titik demi titik diatas coklat tanah berbelang-belang, kuning-kuning, terang-terang
karena di pelataran mesjid taqwa
q resapi tiap nyawa akan memilih sexap jika mengadu pada tuhan
istighfar, tahmid dan tahlil semakin melebur dalam relung bila sunyi jadi bayang
demikian pada purnama, q lihat dia tidak malu merengek sesenggukan mengadu pada tuhan
berzikir di tiap pantulan sinar, memuji asma tuhan
di pelataran mesjid taqwa
padang bulan bertasbih buat sang pemberi ampunan
lama q tertunduk sebab malu menusuk
purnama yg tak pernah berdosa terus saja merendah
sementara tangan berdecak kotor dan darah tak pernah menyadarkan bahwa pemiliknya makhluk hina
dipelataran mesjid taqwa, masih saja bulan bertasbih dengan derai air mata
q tanyakan pada bayangan tubuh yg sedari tadi diam di tekan hitam
"kapan terakhir aku menangis buat Tuhan"
kelam bayang hanya stagnan, seperti tak mau di hakimi atas mata yg tak pernah basah oleh pexesalan
kelam bayang membisu membiru menambah malu
mengapa wajah tidak bisa terbenam dalam tanah?
Di pelataran mesjid taqwa
berarak awan gempal kelam hitam menambal hitam langit yg sedikit terang
menelan bulan, derai tangis kuningx tersapu, bulan menghilang
kini purnama sampai pada Tuhan
penyesalannya terkabul, syafaat jadi karunia angkat kemulian
"bulan.. Sampaikan maaf q pada tuhan
sampaikan tobat buat tiap lengkung dosa yg berlimpahan
sampaikan tangis q atas angkuh yg melenakan dari kesyukuran
sampaikan permintaan hamba hina, yang masih meminta kasih sayang
bulan, sampaikan semuanya, buat makhluk yg terlalu malu bahkan utk meminta belaian"
***
di pelataran mesjid at-taqwa, seorang bapak di hakimi masa karena kedapatan mencuri 3 ayam warga, dia digiring, disalib, di mandikan bensin, di lempar dalam panas kobaran
di pelataran mesjid, 3 anak kecil, yg 3 hari lalu tak punya secuil makanan, berlari, menghambur pada ramainya warga dan kisaran api yg melempar percikannya
3 anak kecil yg di tiap tangan mereka memegang ayam yang baru saja di bakarkan bapaknya, mereka menangis, meraung-raung sejadi-sejadinya sambil menatap tiap liuk api yg terasa sampai hati
"jangan bakar ayah..!
Jangan bakar ayah...!
Q mohon.. Jangan bakar ayah...!"
cerpen 4
TANGISAN PERTAMA MEMBAWA CAHAYA
Cerpen Rudi Al-Farisi
Malam yang dingin itu, lutfi masih saja asyik dengan kebiasaan lamanya. Mabuk mabukan, judi dengan ditemani wanita seksi, sudah biasa dalam kehidupannya. Disaat semua orang terlena dengan mimpi mimpi tidurnya, ia malah makin nikmat dengan permainan maksiatnya.
Tiba tiba hp nya berdering tanda sms masuk.
Sebentar kawan…ucap lutfi.
Segera pulang,
istrimu sedang dirumah sakit,
ia akan melahirkan.
Spontan ia terkejut. Lalu bergegas menghidupkan sepeda motornya. Sampai dirumah sakit. Mertuanya langsung menyemprot nya dengan bumbu bumbu ceramah. Ia tak ambil pusing, segera saja ia bertanya kepada dokter tentang keadaan istrinya.
Lutfi memang termasuk bandit. Semua orang mengetahuinya. Tetapi ia tidak bisa menghilangkan rasa cintanya pada sang istri yang begitu sabar menghadapi sifat bejatnya.
Pernah suatu ketika, ia tertangkap oleh polisi dan dipenjara beberapa bulan. Hanya istrinya yang selalu setia menjenguk dan membawakan makanan ke penjara. Guna menjaga gizi sang suami tercinta. Itu terjadi pada saat bulan kedua pernikahannya.
Dok. Gimana kondisi istriku…” Tanya lutfi pada dokter.
Tenang pak.. istri bapak besok akan segera kita operasi. Air ketubannya sudah kering. Sekarang kita bantu dengan infus, kita akan persiapkan semuanya. Tolong pak, diurus administrasinya”. Jelas dokter.
Baik pak.. saya minta tolong pak, berikan yang terbaik untuk istri saya..”.
Melihat suasana itu, mertuanya terlihat luluh, memang lutfi dikenal masyarakat sebagai pemuda yang brandal, mungkin karena umurnya yang masih muda, tetapi didalam relung hatinya, ia sangat mencintai istrinya.
* * * *
Cerpen Rudi Al-Farisi
Malam yang dingin itu, lutfi masih saja asyik dengan kebiasaan lamanya. Mabuk mabukan, judi dengan ditemani wanita seksi, sudah biasa dalam kehidupannya. Disaat semua orang terlena dengan mimpi mimpi tidurnya, ia malah makin nikmat dengan permainan maksiatnya.
Tiba tiba hp nya berdering tanda sms masuk.
Sebentar kawan…ucap lutfi.
Segera pulang,
istrimu sedang dirumah sakit,
ia akan melahirkan.
Spontan ia terkejut. Lalu bergegas menghidupkan sepeda motornya. Sampai dirumah sakit. Mertuanya langsung menyemprot nya dengan bumbu bumbu ceramah. Ia tak ambil pusing, segera saja ia bertanya kepada dokter tentang keadaan istrinya.
Lutfi memang termasuk bandit. Semua orang mengetahuinya. Tetapi ia tidak bisa menghilangkan rasa cintanya pada sang istri yang begitu sabar menghadapi sifat bejatnya.
Pernah suatu ketika, ia tertangkap oleh polisi dan dipenjara beberapa bulan. Hanya istrinya yang selalu setia menjenguk dan membawakan makanan ke penjara. Guna menjaga gizi sang suami tercinta. Itu terjadi pada saat bulan kedua pernikahannya.
Dok. Gimana kondisi istriku…” Tanya lutfi pada dokter.
Tenang pak.. istri bapak besok akan segera kita operasi. Air ketubannya sudah kering. Sekarang kita bantu dengan infus, kita akan persiapkan semuanya. Tolong pak, diurus administrasinya”. Jelas dokter.
Baik pak.. saya minta tolong pak, berikan yang terbaik untuk istri saya..”.
Melihat suasana itu, mertuanya terlihat luluh, memang lutfi dikenal masyarakat sebagai pemuda yang brandal, mungkin karena umurnya yang masih muda, tetapi didalam relung hatinya, ia sangat mencintai istrinya.
* * * *
Didepan kamar operasi, keluarga dan tetangga dekat telah menunggu apa yang akan terjadi. Tiba tiba pintu ruang operasi terbuka, setelah dua jam mereka menunggu.
Siapa ayahnya,,” suara perawat memecah kerisauan.
Saya mbak..” jawab lutfi spontan.
Selamat pak,,,” anak bapak laki laki.. ucap suster.
ALHAMDULILLAHHHH”. Teriak serentak diruangan itu.
“ Istri saya gimana mbak…
“ Tenang pak,,lagi dalam pemulihan, ia tak apa apa. Masih dalam efek bius. Lebih baik bapak ikut saya keruang incubator, biar sikecil langsung di azankan. Jelas mbak perawat.
Azan”..teriak halus bibirnya.
Seketika mendengar seruan untuk mengazankan anaknya. Sontak kaki lutfi kaku bagai tak ada refleks untuk bergerak. Ia diam membisu, bibirnya gemetar, ia bingung dengan apa yang terjadi. Keluarga yang melihat kejadian itu, tidak begitu kaget, karena lutfi dikenal sebagai sosok yang tak tahu soal agama.
Sholat aja tak pernah apalagi bacaannya”. Celetuk bibir usil salah satu keluarga.
“ Ba…baik mbak..” jawab lutfi terbata.
Di ruang incubator, lutfi mengumandangkan azan ditelinga kanan putranya. Ia memang tak pernah sholat, tapi ia sering mendengar suara azan berkumandang di mesjid dekat rumahnya. Ia masih ingat nada nada seruan sholat itu, walaupun tidak tau artinya tapi ia ingat betul urutannya.
“ ALLAHU AKBAR…ALLAHU AKBAR..”
“ LAAILAHAILLALLAHU..”
Keluarga yang sedang penasaran ingin melihat sang bayi, tepat didepan pintu ruang incubator terkejut, heran, kagum, haru, menyaksikan suasana itu. Bisa juga ya… anak itu azan”. Celetuk bibir ibu mertuanya.
Lutfi yang terdiam kaku melihat wajah bayi mungil itu, tak terasa matanya basah meneteskan air bening hingga membasahi pipinya, kakinya kaku bagai dipasung, badannya oleng tak seimbang hingga akhirnya ia roboh, membentuk posisi sujud kepada Rabb nya. Ia bingung dengan kondisi dirinya.
“ apa yang terjadi…lirih hatinya kebingungan.
Keluarganya diluar lebih kaget melihat lutfi dengan posisi sujud itu. Adik ipar yang hendak masuk untuk menolong abang iparnya itu dilarang pak mansyur tetangga lutfi yang ikut menjeguk.
Biarkan saja, hidayah ALLAH sedang berproses pada dirinya. Jawab pak mansyur, takmir mesjid dekat rumahnya.
Keluarga, tetangga dan para penjeguk dari teman temannya, haru terdiam melihat suasana itu. Malah ibu mertuanya menangis menyaksikan peristiwa itu.
Lutfi masih sujud, air matanya sudah menggenangi lantai ruangan itu. Sudah sepuluh menit ia dibiarkan begitu, tubuhnya yang masih lemas tiba tiba bangkit mendengar tangisan putranya, seakan putranya tahu kondisi ayahnya. Dan menangis memecah suasana. Tangisan itulah yang membawa cahaya bagi hidupnya.
Senin, 21 Mei 2012
artikel 1
Lindungi Remaja dari Bahaya Rokok
30-03-2010 | Bekti-medicastore.com |
EMAIL | PRINT | RSS |
Rokok
adalah produk yang berbahaya & adiktif (menimbulkan ketergantungan)
karena didalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya yang 69
diantaranya merupakan zat karsinogenik (dapat menimbulkan kanker).
Zat-zat berbahaya yang terkandung didalam rokok antara lain : tar,
karbon monoksida, sianida, arsen, formalin, nitrosamine dll.
Efek rokok terhadap kesehatan sendiri sangat membahayakan, akibat kandungan berbagai bahan kimia berbahaya yang ada di dalam rokok maka dengan merokok sama saja kita memasukkan bahan-bahan berbahaya tersebut ke dalam tubuh kita. Penyakit-penyakit yang diketahui dapat disebabkan oleh rokok antara lain : kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker lambung, penyakit jantung koroner, pneumonia, gangguan sistem reproduksi dll. Tetapi walaupun rokok sudah banyak diketahui bahayanya & menimbulkan banyak penyakit , masih banyak saja orang yang tetap merokok. Salah satu alasannya adalah kandungan nikotin di dalam rokok akan menimbulkan kecanduan bagi para penghisapnya sehingga apabila mereka tidak merokok, mereka akan merasakan gangguan seperti gelisah, berkeringat dingin, sakit perut dll. Kemudian ketika mereka merokok kembali & nikotin telah menyentuh otak lagi, barulah mereka akan merasa tenang & dapat berkonsentrasi. Oleh sebab itu banyak perokok yang akan terus menjadi perokok seumur hidupnya, walaupun apabila mereka mempunyai keinginan yang kuat untuk berhenti, mereka sulit menghentikan kecanduan mereka terhadap rokok. Salah satu hal lain yang turut menjadi keprihatinan adalah jumlah perokok yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini berarti bahwa terdapat pertambahan perokok baru setiap saat yang kemungkinan besar akan terus menjadi perokok aktif seumur hidupnya. Perokok baru tersebut sebagaian besar adalah anak-anak & remaja. Berdasarkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) yang dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2001 & 2004 didapatkan kenaikan pada jumlah perokok baik dewasa maupun anak-anak di Indonesia. Dimana kenaikan berarti terjadi pada perokok perempuan (baik dewasa ataupun remaja) serta anak-anak. Pada tahun 2001 jumlah perokok perempuan dewasa di Indonesia adalah 1,3 % yang kemudian pada tahun 2004 angka tersebut naik menjadi 4,5 % (naik 3,5x) kemudian untuk perempuan remaja (usia 15-19 tahun) pada tahun 2001 sebanyak 0,2 % naik menjadi 1,9 % pada tahun 2004 (naik 9,5x). Untuk perokok anak-anak sendiri (usia 5-9 tahun) pada tahun 2001 sebesar 0,4 % naik menjadi 1,8 % pada tahun 2004 (naik > 4x). Hal ini tentu menjadi keprihatinan bagi kita semua karena bila dilihat berdasarkan statistik pengguna rokok tersebut didapatkan peningkatan jumlah perokok aktif dari waktu ke waktu. Bisa dilihat bahkan anak-anak seusia 5 tahun pun sudah mulai mengenal rokok & kemungkinan besar akan menjadi perokok aktif sepanjang hidupnya yang tentu saja akan membuatnya lebih lama terkena bahaya rokok & lebih rentan pula untuk terkena penyakit karena rokok. Salah satu penyebab kenapa perokok baru terus bertambah adalah karena gencarnya iklan rokok yang beredar di masyarakat, ditambah dengan adanya image yang dibentuk oleh iklan rokok tersebut sehingga terlihat seakan orang yang merokok adalah orang yang sukses & tangguh yang dapat melalui rintangan apapun. Iklan, promosi ataupun sponsor kegiatan yang dilakukan oleh para produsen rokok merupakan sarana yang sangat ampuh untuk mempengaruhi remaja & anak-anak. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Hamka beserta Komnas Anak pada tahun 2007 memperlihatkan bahwa sebanyak 99,7 % anak melihat iklan rokok di televisi, dimana 68 % mengatakan memiliki kesan positif terhadap iklan rokok tersebut & 50 % mengatakan menjadi lebih percaya diri seperti di iklan. Untuk remaja, pengaruh pergaulan teman sebaya juga turut menjadi andil untuk pertumbuhan perokok baru. Terkadang remaja menjadi perokok pemula karena adanya desakan dari teman-teman mereka untuk dapat diterima dalam pergaulan ataupun supaya dapat dipandang lebih keren oleh lawan jenisnya. Para remaja tersebut tentu belum mengerti benar mengenai bahaya yang dapat disebabkan oleh rokok ataupun penyakit yang dapat timbul karena rokok. Hal ini tentu harus menjadi perhatian tersendiri bagi para orang tua untuk dapat memberi pemahaman terhadap anak-anaknya. Pada remaja, masalah kesehatan jangka pendek termasuk diantaranya penyakit yang dapat timbul akibat rokok adalah gangguan pernafasan, kecanduan nikotin serta meningkatnya resiko untuk menggunakan bahan berbahaya lain termasuk obat terlarang. Sedangkan masalah jangka panjangnya adalah kenyataan bahwa sekali orang telah menjadi perokok aktif maka biasanya akan terus menjadi perokok aktif sepanjang hidupnya. Berikut beberapa masalah lain yang dapat timbul akibat bahaya rokok :
Berikut tips dari mayoclinic untuk membantu remaja agar dapat menjauhi rokok :
|
Minggu, 20 Mei 2012
cerpen 3
SEBUAH CITA DAN CINTA YANG SEDERHANA
DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2012/01/cerpen-motivasi-sebuah-cita-dan-cinta.html#ixzz1vTAqM3ei
Cerpen Vina Sri Wahyuni
Pada hari minggu saya dan
keluarga berlibur ke rumah nenekku di desa. Kami berangkat pukul 9.00
pagi. Kami berangkat dengan menggunakan mobil pamanku. Mamahku telah
mempersiapkan semuanya dari pakaian sampai bekal untuk diperjalanan. Di
jalan kami sangat senang, kami melihat pemandangan yanga sangat indah.
Ada hutan pinus, ada petani yang sedang menggarap sawahnya, dan ada
satu pemandangan yang sangat menyentuh hati.
Ada anak kecil yang sedang mencari kayu bakar di pinggir hutan dengan menggunakan sepeda kecilnya. Dengan semangatnya dia mengumpulkan ranting -ranting kayu yang telah jatuh dari pohonya. Seperti tidak pernah merasa terbebani dengan pekerjaanya itu.
Tepat di sebelah sepedanya tiba- tiba mobil kami macet, maka kami semua turun dari mobil. Kami mencari tempat yang nyaman untuk bersinggah sementara papahku memperbaiki mobilnya. Aku menghampiri anak yang sedang mencari ranting-ranting kayu itu. Betapa terjejutnya aku saat ku menyapanya tak terdengar satu patah katapun dari mulutnya. Dia hanya tersenyum dan menunjuk ke arah sepedanya sebagai isyarat dia ingin aku mengikutinya kearah sepedanya. Dia menunjuk ke arah pegunungan yang jalanya sepi namun sangat indah. Tiba –tiba dia menarik tanganku dan memaksaku memboncengnya. Tanpa kata lagi ku turuti kemauanya. Ternyata dia ingin mengajaku jalan-jalan melihat pemandangan yang indah di seberang bukit. Menakjubkan!??
Tak lama kemudian aku tersadar bahwa anak yang bersamaku ini tidak bisa berbicara. Dengan bahasa isyaratnya yang sangat sederhana aku bisa menangkap maksudnya. Dia memberiku sebuah singkong goreng yang dia ambil dari tas kecil yang terbuat dari kain. kami makan singkong itu dengan lahap. Betapa tersentuhnya aku melihat anak perempuan kecil yang tidak bisa berbicara dengan rajinya membantu orang tuanya mengumpulkan ranting-ranting kayu. Entah untuk apa ranting-ranting itu karena aku tak berani menanyakanya. Ketika singkong itu sudah habis dia menarik tanganku kembali dan memboncengkanku kembali menuju tempat di mana orang tuaku berkumpul tadi. Sambil menundukkan kepalanya sebagai isyarat penghormatan kepada orang tuaku dia membalikan sepedanya dan mengangkat ranting-ranting itu ke sepedanya . tanpa pikir panjang lagi akupun membantunya. Dan dia pun tersenyum sambil melambaikan tanganya kepadaku dan orang tuaku.
Papah telah selesai memperbaiki mobilnya dan kita meninggalkan tempat itu. Di dalam mobil ku ceritakan apa yang aku lakukan dengan gadis kecil itu dan ternyata orang tuaku telah mengetahui bahwa gadis itu tidak bisa berbicara.
Setelah apa yang aku lihat dan yang aku alami aku mendapatkan hikmah yang luar biasa. Aku jadi lebih bersyukur dengan apa yang aku punya saat ini. Dan membukakan mata hatiku ternyata masih banyak anak- anak di luar sana yang kurang beruntung dan membutuhkan pertolongan. Setelah peristiwa itu aku meminta orang tuaku untuk memberikan bantuan di desa nenekku. Dan sesampainya di rumah nenekku aku mengajak anak-anak kecil untuk makan bersama kami dan memberikan beberapa santunan agar anak-anak itu bisa hidup selayaknya anak-anak
Ada anak kecil yang sedang mencari kayu bakar di pinggir hutan dengan menggunakan sepeda kecilnya. Dengan semangatnya dia mengumpulkan ranting -ranting kayu yang telah jatuh dari pohonya. Seperti tidak pernah merasa terbebani dengan pekerjaanya itu.
Tepat di sebelah sepedanya tiba- tiba mobil kami macet, maka kami semua turun dari mobil. Kami mencari tempat yang nyaman untuk bersinggah sementara papahku memperbaiki mobilnya. Aku menghampiri anak yang sedang mencari ranting-ranting kayu itu. Betapa terjejutnya aku saat ku menyapanya tak terdengar satu patah katapun dari mulutnya. Dia hanya tersenyum dan menunjuk ke arah sepedanya sebagai isyarat dia ingin aku mengikutinya kearah sepedanya. Dia menunjuk ke arah pegunungan yang jalanya sepi namun sangat indah. Tiba –tiba dia menarik tanganku dan memaksaku memboncengnya. Tanpa kata lagi ku turuti kemauanya. Ternyata dia ingin mengajaku jalan-jalan melihat pemandangan yang indah di seberang bukit. Menakjubkan!??
Tak lama kemudian aku tersadar bahwa anak yang bersamaku ini tidak bisa berbicara. Dengan bahasa isyaratnya yang sangat sederhana aku bisa menangkap maksudnya. Dia memberiku sebuah singkong goreng yang dia ambil dari tas kecil yang terbuat dari kain. kami makan singkong itu dengan lahap. Betapa tersentuhnya aku melihat anak perempuan kecil yang tidak bisa berbicara dengan rajinya membantu orang tuanya mengumpulkan ranting-ranting kayu. Entah untuk apa ranting-ranting itu karena aku tak berani menanyakanya. Ketika singkong itu sudah habis dia menarik tanganku kembali dan memboncengkanku kembali menuju tempat di mana orang tuaku berkumpul tadi. Sambil menundukkan kepalanya sebagai isyarat penghormatan kepada orang tuaku dia membalikan sepedanya dan mengangkat ranting-ranting itu ke sepedanya . tanpa pikir panjang lagi akupun membantunya. Dan dia pun tersenyum sambil melambaikan tanganya kepadaku dan orang tuaku.
Papah telah selesai memperbaiki mobilnya dan kita meninggalkan tempat itu. Di dalam mobil ku ceritakan apa yang aku lakukan dengan gadis kecil itu dan ternyata orang tuaku telah mengetahui bahwa gadis itu tidak bisa berbicara.
Setelah apa yang aku lihat dan yang aku alami aku mendapatkan hikmah yang luar biasa. Aku jadi lebih bersyukur dengan apa yang aku punya saat ini. Dan membukakan mata hatiku ternyata masih banyak anak- anak di luar sana yang kurang beruntung dan membutuhkan pertolongan. Setelah peristiwa itu aku meminta orang tuaku untuk memberikan bantuan di desa nenekku. Dan sesampainya di rumah nenekku aku mengajak anak-anak kecil untuk makan bersama kami dan memberikan beberapa santunan agar anak-anak itu bisa hidup selayaknya anak-anak
DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2012/01/cerpen-motivasi-sebuah-cita-dan-cinta.html#ixzz1vTAqM3ei
puisi 3
DOA SANG PEMIMPI
Oleh Ato Paskal
I
Dalam keluh aku bersimpuh
Walau ku tahu sembahku tak pernah utuh
Kemelut senantiasa menggodaku tuk menjauh
Tuhan….
Hari ini sepiku kembali
Walau kutahu ramai disekeliling sudahlah pasti
Bukan hari yang kucari, tapi hati
Kemarin tak ubah hari ini
Sepi menggelayut tak jua pergi
Kisi – kisi diri membentur guntur
Menghantam karang kenistaan
Akankah semua menjelang?
Tuhan….
Walau sembahku tak pernah utuh
Kuyakin Kau takkan mengeluh bila kukeluh
Berikan hamba kekuatan tegar
Agar halilintar tak lagi terus menyambar
Amin…
II
Pagi ini kucoba kembali asa kudaki
Segenggam doa iringi langkah
Menuju arah yang tak disketsa
Tuhan…
Tunjukan terangMu yang dalam
Agar gelap siang tak lagi mencekam
Tuhan…
Senyum hari masih kunanti, walau mendung tak beranjak pergi
Hamba mohon! Singkirkan mendung ini
Agar senyum iringi langkah yang kini kudaki
III
Seuntai harapan masih kujelang
Terkadang bimbang, karena hitam terus membayang
Hari – hari terus kutelusur
Mencari mimpi yang tak jua terbeli
Sesekali kusesal
Walau kusadar tak pantas itu, karena tak mendasar
Kenistaan badan senantiasa jadi penghalang
Aku faham…
Mengapa harapan tak jua kugenggam
Karena ku selalu larut dalam sebatas harapan
Bukan perbuatan
Tuhan…
Hamba yang tak pantas ini memohon
Turunkan RahmatMu…
Bersihkan diri dari kisi duniawi yang tak pernah ada tepi
Tuhan…
HambaMu yang hina ini berharap
Mimpi yang terus kunanti, dapat betul dinikmati
IV
Tuhan…
SenyumMu adalah dambaku
Walau kutahu titahMu sesekali tak kujalani
Tuhan…
MurkaMu adalah bencanaku
Hamba mohon jangan berikan itu
Tuhan…
Hamba ingin dingin ini segera menyingkir
Karena tak tahan terus menggigil
Tuhan…
DihadapanMu hamba bersimpuh
Bersihkanlah peluh keluh yang kini membasuh
Agar tubuh yang hampir lumpuh
Dapat kembali tegar menangkap sinar
V
Hari ini seperti kemarin
Badanku lelah tak berbuah hikmah
Bukan salah Tuhan memberi
Tapi hati masih sulit mengerti, apa yang sebenarnya dicari
Hamba sadar Tuhan...
Pengalaman kelam silam, barangkali itulah teguran
Atau...
Jalanku tak serius dalam menopang beban?
Tuhan...
Tak bosan hamba berpengharapan padaMu
Turunkan RahmatMu
Walau sadar yang hamba lakukan cuma mimpi diatas awan
Karena keseriusan menuju trentam belum penuh hamaba jalankan
Esok hari hamba kan coba lagi
Mencari kembali hakiki diri sejati
Semoga tak salah lagi
Tuntunlah hamba, agar sesat tak lagi di dapat
Amin...
VI
Rapuh iman membawaku dalam kelam
Segala harapan yang kupegang selalu hilang
Pejalanan yang semula bak pelita berubah gulita
Rapuh iman membawaku dalam kesulitan
Konsep yang yang diyakini sukses, pupus terarus
Layar yang seharusnya mengembang, karam menghantam karang
Tuhan...
KuasaMu hamba yakin masih dapat dimiliki
Bimbinglah hamba esok dalam mencari arti hari
Tuhan..
KuasaMu adalah dambaku
Tuntunlah esok dalam mencari mimpi, agar mentari tak lagi menacaci
VII
Larut perlahan hanyut, pagi mulai meniti
Mataku masih terbuka
Gundah membuat kantuk selalu mengalah
Tuhan..
Tak bosan hamba meminta
Berilah hamba cinta, agar iba tak selalu dirasa
Tuhan...
Tak jemu hamba mengeluh
Berilah hamba tentram, agar tenang dalam berjalan
Hamba sadar Tuhan
Tak seyogiyanya berpengharapan yang berlebihan
Karena juang yang seharusnya kujalankan, selama ini selalu kuabaikan
Namun hamba yakin
KemurahanMu takkan mungkin membiarkan
Hambanya terus terhanyut dalam kemelut
Tegarkan hamba esok hari
Agar perih tak lagi terjadi
Amin...
VIII
Kemanapun kupergi
Perasaan itu selalu menyerta
Beribu, mungkin bahkan sejuta
Perasaan beku terus menyatu, buah dari mencari debu
Tuhan...
Cinta ini belum mati
Rinduku masih menggebu, walau kabut selalu menutup
Tuhan...
Bukakanlah kesempatan
Agarku dapat kemabali pulang
Mengolah jalan yang selama ini terabaikan
Tuhan...
Kuingin kembali
Menata memori yang nyaris mati
KebesarnMu
Adalah harapan yang selama ini kuidam
IX
Kusadar rapuh ini hampir rubuh
Jendela rasa entah kapan terbuka
Sebab kunci yang kupatah masih tetap terbelah
Entah...
Hingga kapan kunci ini dapat kembali sejati
Agar jendela terbuka
Dan rasa tak lagi sesakkan dada
Entah..
Karena aku belum mau paham
Kemana langkah ini harus berjalan
Tuhan...
Kuyakin, tak mungkin Engkau sesatkan jalan
Kealfaankulah yang membuat jalanku tak beraturan
Tuhan...
Ampuni sesatku
Bimbinglah batin ini
Agar esok hari hidupku lebih berarti
Amin..
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2012/05/doa-sang-pemimpi.html#ixzz1vT8T6fDv
Oleh Ato Paskal
I
Dalam keluh aku bersimpuh
Walau ku tahu sembahku tak pernah utuh
Kemelut senantiasa menggodaku tuk menjauh
Tuhan….
Hari ini sepiku kembali
Walau kutahu ramai disekeliling sudahlah pasti
Bukan hari yang kucari, tapi hati
Kemarin tak ubah hari ini
Sepi menggelayut tak jua pergi
Kisi – kisi diri membentur guntur
Menghantam karang kenistaan
Akankah semua menjelang?
Tuhan….
Walau sembahku tak pernah utuh
Kuyakin Kau takkan mengeluh bila kukeluh
Berikan hamba kekuatan tegar
Agar halilintar tak lagi terus menyambar
Amin…
II
Pagi ini kucoba kembali asa kudaki
Segenggam doa iringi langkah
Menuju arah yang tak disketsa
Tuhan…
Tunjukan terangMu yang dalam
Agar gelap siang tak lagi mencekam
Tuhan…
Senyum hari masih kunanti, walau mendung tak beranjak pergi
Hamba mohon! Singkirkan mendung ini
Agar senyum iringi langkah yang kini kudaki
III
Seuntai harapan masih kujelang
Terkadang bimbang, karena hitam terus membayang
Hari – hari terus kutelusur
Mencari mimpi yang tak jua terbeli
Sesekali kusesal
Walau kusadar tak pantas itu, karena tak mendasar
Kenistaan badan senantiasa jadi penghalang
Aku faham…
Mengapa harapan tak jua kugenggam
Karena ku selalu larut dalam sebatas harapan
Bukan perbuatan
Tuhan…
Hamba yang tak pantas ini memohon
Turunkan RahmatMu…
Bersihkan diri dari kisi duniawi yang tak pernah ada tepi
Tuhan…
HambaMu yang hina ini berharap
Mimpi yang terus kunanti, dapat betul dinikmati
IV
Tuhan…
SenyumMu adalah dambaku
Walau kutahu titahMu sesekali tak kujalani
Tuhan…
MurkaMu adalah bencanaku
Hamba mohon jangan berikan itu
Tuhan…
Hamba ingin dingin ini segera menyingkir
Karena tak tahan terus menggigil
Tuhan…
DihadapanMu hamba bersimpuh
Bersihkanlah peluh keluh yang kini membasuh
Agar tubuh yang hampir lumpuh
Dapat kembali tegar menangkap sinar
V
Hari ini seperti kemarin
Badanku lelah tak berbuah hikmah
Bukan salah Tuhan memberi
Tapi hati masih sulit mengerti, apa yang sebenarnya dicari
Hamba sadar Tuhan...
Pengalaman kelam silam, barangkali itulah teguran
Atau...
Jalanku tak serius dalam menopang beban?
Tuhan...
Tak bosan hamba berpengharapan padaMu
Turunkan RahmatMu
Walau sadar yang hamba lakukan cuma mimpi diatas awan
Karena keseriusan menuju trentam belum penuh hamaba jalankan
Esok hari hamba kan coba lagi
Mencari kembali hakiki diri sejati
Semoga tak salah lagi
Tuntunlah hamba, agar sesat tak lagi di dapat
Amin...
VI
Rapuh iman membawaku dalam kelam
Segala harapan yang kupegang selalu hilang
Pejalanan yang semula bak pelita berubah gulita
Rapuh iman membawaku dalam kesulitan
Konsep yang yang diyakini sukses, pupus terarus
Layar yang seharusnya mengembang, karam menghantam karang
Tuhan...
KuasaMu hamba yakin masih dapat dimiliki
Bimbinglah hamba esok dalam mencari arti hari
Tuhan..
KuasaMu adalah dambaku
Tuntunlah esok dalam mencari mimpi, agar mentari tak lagi menacaci
VII
Larut perlahan hanyut, pagi mulai meniti
Mataku masih terbuka
Gundah membuat kantuk selalu mengalah
Tuhan..
Tak bosan hamba meminta
Berilah hamba cinta, agar iba tak selalu dirasa
Tuhan...
Tak jemu hamba mengeluh
Berilah hamba tentram, agar tenang dalam berjalan
Hamba sadar Tuhan
Tak seyogiyanya berpengharapan yang berlebihan
Karena juang yang seharusnya kujalankan, selama ini selalu kuabaikan
Namun hamba yakin
KemurahanMu takkan mungkin membiarkan
Hambanya terus terhanyut dalam kemelut
Tegarkan hamba esok hari
Agar perih tak lagi terjadi
Amin...
VIII
Kemanapun kupergi
Perasaan itu selalu menyerta
Beribu, mungkin bahkan sejuta
Perasaan beku terus menyatu, buah dari mencari debu
Tuhan...
Cinta ini belum mati
Rinduku masih menggebu, walau kabut selalu menutup
Tuhan...
Bukakanlah kesempatan
Agarku dapat kemabali pulang
Mengolah jalan yang selama ini terabaikan
Tuhan...
Kuingin kembali
Menata memori yang nyaris mati
KebesarnMu
Adalah harapan yang selama ini kuidam
IX
Kusadar rapuh ini hampir rubuh
Jendela rasa entah kapan terbuka
Sebab kunci yang kupatah masih tetap terbelah
Entah...
Hingga kapan kunci ini dapat kembali sejati
Agar jendela terbuka
Dan rasa tak lagi sesakkan dada
Entah..
Karena aku belum mau paham
Kemana langkah ini harus berjalan
Tuhan...
Kuyakin, tak mungkin Engkau sesatkan jalan
Kealfaankulah yang membuat jalanku tak beraturan
Tuhan...
Ampuni sesatku
Bimbinglah batin ini
Agar esok hari hidupku lebih berarti
Amin..
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2012/05/doa-sang-pemimpi.html#ixzz1vT8T6fDv
Selasa, 15 Mei 2012
puisi 2
IBU TERSAYANG
Puisi Ade Elvina
Ibu .....
Dalam sunyi yang membisu
Hatiku senantiasa bersamamu
Guratan-guratan dikeningmu
Seakan menceritakan suka dukamu
Tanganmu yang dulu kekar dan kuat
Sekarang tampak lemah lunglai
Dipenuhi keriput sebagai rekaman
Buah sayangmu kepadaku
Butir-butir peluh dan air mata
Masih tersisa untuk menghapus
Luka, duka ketika sedihku mendera
Belaian doa menghantarkanku
Menuju gerbang masa depanku
Yang cerah
Indah
Dan bahagia
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2012/05/ibu-tersayang.html#ixzz1uzU00YHv
Puisi Ade Elvina
Ibu .....
Dalam sunyi yang membisu
Hatiku senantiasa bersamamu
Guratan-guratan dikeningmu
Seakan menceritakan suka dukamu
Tanganmu yang dulu kekar dan kuat
Sekarang tampak lemah lunglai
Dipenuhi keriput sebagai rekaman
Buah sayangmu kepadaku
Butir-butir peluh dan air mata
Masih tersisa untuk menghapus
Luka, duka ketika sedihku mendera
Belaian doa menghantarkanku
Menuju gerbang masa depanku
Yang cerah
Indah
Dan bahagia
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2012/05/ibu-tersayang.html#ixzz1uzU00YHv
cerpen 2
KETIKA TAKDIR MENGUJI CINTA
Cerpen Rudi Al-Farisi
DUBRAK…” banting pintu kamar kost nya.
Hari yang melelahkan..” getar bibirnya pelan.
Sejurus ia langsung nyalakan AC kamarnya. ia campakkan tas kerjanya, ia rebahkan badannya..Wusss… angin sejuk langsung menampar tubuhnya. Ia lihat jam di dinding, masih jam empat, masih ada satu jam lagi. Ucapnya pelan.
Ia baringkan badannya dikasur, ia hendak istirahat sejenak sebelum berangkat kuliah, rencana hatinya. Karena baginya waktu sangat bermanfaat dalam hidupnya, aktivitasnya cukup sibuk, pagi ia bekerja, sore hari ia kuliah. Ia bekerja di sebuah perusahaan cukup besar di kota dumai itu, penghasilannya lebih dari cukup, maka dari itu, untuk sekolah adiknya, ia yang mengambil alih.
Ti dit…ti dit…
Tidurnya terganggu dengan dering HP nya.
Ada sms masuk, ucap batinnya. Ia baca’”
Ass.. mas Irul.. sebelumnya aku
Mohon maaf beribu maaf mas..
Dalam keputus asaanku. Aku ingin
Mengabarkan bahwa aku akan
Menikah esok hari.
Allah mentakdirkan lain.
Doakan aku ya mas…
Spontan ia kaget, ia bingung, ada apa yang terjadi dengan Luna. Tanya batinnya. Luna adalah pacarnya, cinta yang ia jalin hampir tiga tahun itu, tiba tiba hancur berkeping keping, tak tahu apa penyebabnya, padahal baru bulan kemaren ia mengunjungi Luna dan keluarganya. Semua berjalan lancar penuh dengan canda tawa.
Ia coba telpon, tenyata tidak aktif. Ia coba kembali, tetap masih nada yang sama. Ia bangkit dari kasurnya, semula jadwalnya hari itu hendak kuliah, sementara waktu ia batalkan dulu.
Hatinya masih risau dan bingung, sekejap mata ia langsung tancap gas menuju rumahnya Luna, dengan mengendarai sepeda motornya, ia melaju membelah jalan dengan hatinya bertanya Tanya.
Ya Rabb… apa yang terjadi ya rabbi. Rintih hatinya bingung.
Di jalan, ia melaju dengan kecepatan tinggi, ia ingin tahu segera, gerangan apa yang terjadi dengan pacarnya. Baru bulan yang lalu ia merencanakan bersama keluarganya luna untuk melamar Luna setelah kuliahnya selesai, hanya tinggal menunggu skripsinya selesai saja baru ia akan wisud
DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2011/11/cerpen-cinta-ketika-takdir-menguji.html#ixzz1uzSWfqHk
Cerpen Rudi Al-Farisi
DUBRAK…” banting pintu kamar kost nya.
Hari yang melelahkan..” getar bibirnya pelan.
Sejurus ia langsung nyalakan AC kamarnya. ia campakkan tas kerjanya, ia rebahkan badannya..Wusss… angin sejuk langsung menampar tubuhnya. Ia lihat jam di dinding, masih jam empat, masih ada satu jam lagi. Ucapnya pelan.
Ia baringkan badannya dikasur, ia hendak istirahat sejenak sebelum berangkat kuliah, rencana hatinya. Karena baginya waktu sangat bermanfaat dalam hidupnya, aktivitasnya cukup sibuk, pagi ia bekerja, sore hari ia kuliah. Ia bekerja di sebuah perusahaan cukup besar di kota dumai itu, penghasilannya lebih dari cukup, maka dari itu, untuk sekolah adiknya, ia yang mengambil alih.
Ti dit…ti dit…
Tidurnya terganggu dengan dering HP nya.
Ada sms masuk, ucap batinnya. Ia baca’”
Ass.. mas Irul.. sebelumnya aku
Mohon maaf beribu maaf mas..
Dalam keputus asaanku. Aku ingin
Mengabarkan bahwa aku akan
Menikah esok hari.
Allah mentakdirkan lain.
Doakan aku ya mas…
Spontan ia kaget, ia bingung, ada apa yang terjadi dengan Luna. Tanya batinnya. Luna adalah pacarnya, cinta yang ia jalin hampir tiga tahun itu, tiba tiba hancur berkeping keping, tak tahu apa penyebabnya, padahal baru bulan kemaren ia mengunjungi Luna dan keluarganya. Semua berjalan lancar penuh dengan canda tawa.
Ia coba telpon, tenyata tidak aktif. Ia coba kembali, tetap masih nada yang sama. Ia bangkit dari kasurnya, semula jadwalnya hari itu hendak kuliah, sementara waktu ia batalkan dulu.
Hatinya masih risau dan bingung, sekejap mata ia langsung tancap gas menuju rumahnya Luna, dengan mengendarai sepeda motornya, ia melaju membelah jalan dengan hatinya bertanya Tanya.
Ya Rabb… apa yang terjadi ya rabbi. Rintih hatinya bingung.
Di jalan, ia melaju dengan kecepatan tinggi, ia ingin tahu segera, gerangan apa yang terjadi dengan pacarnya. Baru bulan yang lalu ia merencanakan bersama keluarganya luna untuk melamar Luna setelah kuliahnya selesai, hanya tinggal menunggu skripsinya selesai saja baru ia akan wisud
Setelah sampai didepan rumah
Luna, ia langsung memarkirkan sepeda motornya, jarak rumah luna cukup
jauh dari tempat kostnya, Tok…tok…tok… assalamu’alaikum.
Sapanya sambil mengetuk pintu. Ia tunggu sejenak, belum ada jawaban, ia
ulangi tok..tok..tok…assalamu’alaikum..
Wa’alaikum salam, pintunya terbuka, ternyata ibunya Luna,
Sore bu.. maaf menggangu.. Lunanya ada bu… sapanya ramah.
Eh… nak irul, silahkan masuk dulu nak...jawab ibunya luna sambil mempersilahkan masuk. Terima kasih bu…
Ia tatap wajah ibunya luna, ada kegelisahan dan kesedihan yang mendalam tergambar dari raut wajahnya, mukanya terlihat pucat melihat irul yang datang. Hatinya semakin bingung.
Luna nya ada bu…? Tanya penasaran..
Ibunya luna diam menunduk sesaat… Lu..luna pergi ke pekan baru bersama ayahnya nak irul. Emang nak irul tidak diberi tahu luna..? jawab ibunya dengan getar bibir terbata bata.
Justru itu bu.. aku ingin menanyakan perihal apa yang terjadi dengan luna,,? Tiba tiba aku mendapat sms dari luna…? irul menjelaskan maksud kedatangannya.
Tiba tiba mata ibunya luna berkaca kaca dan menunduk diam sesaat. Ada kepedihan dalam batinnya, suasana ruangan itu menjadi hening, hati irul semakin bingung bercampur gelisah,
Bu… apa yang terjadi dengan luna bu..? Tanyanya memecah keheningan.
Ma…maafkan kami nak irul.. maafkan kami.. takdir Allah lah yang berkuasa. Jawab ibunya luna dengan terbata.
Sebenarnya..apa yang terjadi bu..?
Ba…baiklah.. ibu coba menjelaskan semua, kami telah menerima kuasa takdir Allah, se..sebenarnya yang terjadi adalah bermula saat luna seminar di pekan baru. Dua hari setelah nak irul datang bulan kemaren kesini. Luna minta izin mengikuti seminar itu. Kampusnya luna mengirim utusan dua orang untuk mengikuti seminar itu. Luna salah satunya, seminar IPTEK itu diadakan pemko pekan baru. Ia berangkat bersama Indra teman kampusnya, indra adalah anak ketua yayasan kampusnya luna, seminar itu berlangsung dua hari. Kampusnya luna memberikan fasilitas dua kamar hotel untuk menginap. Tiba tiba suara ibunya luna terhenti dan tangisnya semakin menjadi jadi.
Dengan perasaan gelisah hati irul menebak nebak apa yang terjadi.
Tenang bu..” sabar bu..
Tangis ibunya luna diam sesaat, ia coba menerima realita yang ada, lalu ia melanjutkan,
Sepulangnya luna dari pekan, wajah luna tampak pucat, kami coba menanyakan ada apa dengannya. Ia tak mau cerita, tetapi kami coba merayu dan memaksanya. Dengan hati menjerit dan berlinang air mata, ia menjelaskan,, bahwa ia .. bahwa ia … Dijebak dan DIPERKOSA oleh indra. Tiba tiba tangis ibunya luna kembali meledak, air matanya mengalir deras, Ternyata…. indra telah lama menyukainya. ia mengetahui bahwa luna akan segera dilamar nak irul. Maka itu, dalam kesempatan adanya seminar itu, ia minta kepada
Hati irul pedih, langit seakan runtuh ia rasa. Matanya berkaca kaca, badannya kaku serasa lumpuh, bibirnya
Kami pihak keluarga telah sepakat untuk menikahkan luna dengan indra. Maafkan kami nak irul..maafkan kami….Ibunya luna mengakhiri penjelasannya.
Suasana jadi mencekam, hati irul seakan ingin meledak, wajahnya menunduk, ada yang menetes dari matanya. Ia tidak kuat untuk menahan perasaannya. Ia langsung pamit,,
Ass…assalamu’alaikum bu. Saya pamit, sampaikan salam tegarku buat luna.
Wa’alaikum salam, pintunya terbuka, ternyata ibunya Luna,
Sore bu.. maaf menggangu.. Lunanya ada bu… sapanya ramah.
Eh… nak irul, silahkan masuk dulu nak...jawab ibunya luna sambil mempersilahkan masuk. Terima kasih bu…
Ia tatap wajah ibunya luna, ada kegelisahan dan kesedihan yang mendalam tergambar dari raut wajahnya, mukanya terlihat pucat melihat irul yang datang. Hatinya semakin bingung.
Luna nya ada bu…? Tanya penasaran..
Ibunya luna diam menunduk sesaat… Lu..luna pergi ke pekan baru bersama ayahnya nak irul. Emang nak irul tidak diberi tahu luna..? jawab ibunya dengan getar bibir terbata bata.
Justru itu bu.. aku ingin menanyakan perihal apa yang terjadi dengan luna,,? Tiba tiba aku mendapat sms dari luna…? irul menjelaskan maksud kedatangannya.
Tiba tiba mata ibunya luna berkaca kaca dan menunduk diam sesaat. Ada kepedihan dalam batinnya, suasana ruangan itu menjadi hening, hati irul semakin bingung bercampur gelisah,
Bu… apa yang terjadi dengan luna bu..? Tanyanya memecah keheningan.
Ma…maafkan kami nak irul.. maafkan kami.. takdir Allah lah yang berkuasa. Jawab ibunya luna dengan terbata.
Sebenarnya..apa yang terjadi bu..?
Ba…baiklah.. ibu coba menjelaskan semua, kami telah menerima kuasa takdir Allah, se..sebenarnya yang terjadi adalah bermula saat luna seminar di pekan baru. Dua hari setelah nak irul datang bulan kemaren kesini. Luna minta izin mengikuti seminar itu. Kampusnya luna mengirim utusan dua orang untuk mengikuti seminar itu. Luna salah satunya, seminar IPTEK itu diadakan pemko pekan baru. Ia berangkat bersama Indra teman kampusnya, indra adalah anak ketua yayasan kampusnya luna, seminar itu berlangsung dua hari. Kampusnya luna memberikan fasilitas dua kamar hotel untuk menginap. Tiba tiba suara ibunya luna terhenti dan tangisnya semakin menjadi jadi.
Dengan perasaan gelisah hati irul menebak nebak apa yang terjadi.
Tenang bu..” sabar bu..
Tangis ibunya luna diam sesaat, ia coba menerima realita yang ada, lalu ia melanjutkan,
Sepulangnya luna dari pekan, wajah luna tampak pucat, kami coba menanyakan ada apa dengannya. Ia tak mau cerita, tetapi kami coba merayu dan memaksanya. Dengan hati menjerit dan berlinang air mata, ia menjelaskan,, bahwa ia .. bahwa ia … Dijebak dan DIPERKOSA oleh indra. Tiba tiba tangis ibunya luna kembali meledak, air matanya mengalir deras, Ternyata…. indra telah lama menyukainya. ia mengetahui bahwa luna akan segera dilamar nak irul. Maka itu, dalam kesempatan adanya seminar itu, ia minta kepada
Hati irul pedih, langit seakan runtuh ia rasa. Matanya berkaca kaca, badannya kaku serasa lumpuh, bibirnya
Kami pihak keluarga telah sepakat untuk menikahkan luna dengan indra. Maafkan kami nak irul..maafkan kami….Ibunya luna mengakhiri penjelasannya.
Suasana jadi mencekam, hati irul seakan ingin meledak, wajahnya menunduk, ada yang menetes dari matanya. Ia tidak kuat untuk menahan perasaannya. Ia langsung pamit,,
Ass…assalamu’alaikum bu. Saya pamit, sampaikan salam tegarku buat luna.
Dalam perjalanan pulang bibirnya
terus bertasbih, hatinya remuk, matanya terus mengalirkan sesuatu.
Pernikahan yang ia rencanakan gagal, wisuda yang ia tunggu tunggu
sebagai awal puncak kesuksesan masa depannya, terasa tak bermanfaat
lagi. Luna adalah gadis cantik dan jelita, pujaan hatinya itu telah
terbang dibawa seekor elang yang rakus tak bermoral.
Sesampainya dikamar kostnya. Ia menangis sejadi jadinya.. ia meratap kepada tuhannya, ia mohon diberi kekuatan dan ketabahan, ia larut dalam kesedihan, tiba tiba suara adzan maghrib berkumandang ia dengar. Panggilan tuhan merasuk dalam batinnya.
Dengan berlinang air mata ia mencoba tegar menghadapi kuasa Allah itu. Ia wudhu’, ia bentangkan sejadahnya, ia bertakbir.
Usai sholat, ia munajat kepada rabbnya. Ia bertafakkur, ia roboh bersujud dihadapan takdir Allah. Ia utarakan kegundahan hatinya. Ia berharap diberikan cinta diatas cinta.
Enam bulan telah berlalu, dengan hati yang tegar ia selesaikan kuliahnya. Kini ia akan meraih gelar S1 nya. Namun dari hari kehari bayangan luna masih saja hadir dalam benaknya. Tanpa kabar, tanpa pertemuan, dan tanpa penjelasan terakhir dari bibir luna. setelah hari yang pahit itu. Ia coba menata kembali masa depannya.
Di hari wisudanya itu. Sengaja ia panggil ibunya dari kampung untuk mendampinginya. Senyum ibunya itulah yang membuat ia cukup terhibur menghadapi hari yang ia tunggu tunggu dulu. Hari yang semula ia rencanakan untuk melamar luna. tapi keadaan berubah. Dengan bantuan Allahlah ia sanggup menghadapi semuanya.
Tiba tiba suasana Aula gedung itu bertasbih. Acara wisuda heboh dengan kedatangan sosok bidadari yang anggun jelita. Mata semua lelaki memandang kearahnya. Ia menoleh. Subhanallah…” batin nya bertasbih. Sosok itu adalah luna. wajahnya yang dibalut jubah dan jilbab putih itu seakan membuat ia seperti bidadari yang baru turun dari langit.
Hatinya berdesir, jantungnya berdegup kencang. Sama seperti rasa pertama kali ia berjumpa dengan luna dulu. Alangkah beruntung orang yang menikahinya..” Batinnya mengupat..
Astaghpirullah…ia sudah menikah,, aku haram memikirkannya. getar bibirnya menepis perasaannya,
Ibunya tersenyum melihat perubahan pada anaknya. Apa lagi rul..” kamu udah pantas menikah.. kerjaanmu sudah mapan, sarjana pun sudah ditangan, semua para ibu ibu ingin bermenantukan kamu. Canda ibunya, karena ibunya tidak tahu dengan apa yang terjadi, ia hanya balas dengan senyuman. Tunggu aja bu.. pilihan Allah. Jawabnya.
Ternyata luna menghampirinya .
Assalamu’alaikum..Selamat ya mas… aku datang bersama ibu ingin melihatmu. Sapa luna dengan senyuman malu.
Wa’alaiku salam… terima kasih..ibu mu mana dan ….
Dan.. apa mas…? potong luna. Seakan luna sudah mengetahui maksud nya.. Oh ya.. kedatanganku kali ini hanya untuk menyampaikan maafku saja kok mas…dan menjelaskan apa yang terjadi padaku selama ini. Sekaligus menebus ketidakberdayaanku mas. Lanjut luna dengan wajah menunduk dengan matanya menetes kan sesuatu.
Belum sempat bertanya lagi, irul diajak luna bicara empat mata. Luna hendak menjelaskan sesuatu hal yang penting seperti yang ia tunggu selama ini.
Baik lah.. kita ke depan mushollah saja.
Dengan air mata yang terus jatuh, luna coba menenangkan diri.
Ia menjelaskan apa yang terjadi selama ini.
Mungkin mas… telah diberi tahu ibu kejadian yang menimpaku. Tetapi semua itu berubah, ternyata takdir Allah berubah lagi. aku terus berdo’a kepada Allah, agar diberi kekuatan untuk menjalani hidup.
Umur pernikahanku dengan lelaki itu hanya bertahan satu minggu, setelah acara pesta pernikahan kami di pekan baru usai, tanpa melalui malam pertama ia lebih memilih merayakan pesta kemenangannya bersama teman temannya, pada malam itu ia bersama komplotannya merayakan pesta narkoba, dan naas, malam itu juga ia over dosis dan dibawa kerumah sakit, 1 minggu ia koma tak sadarkan diri, lalu ia tewas, aku hanya melihat proses kuasa Allah itu dengan bersyukur, Allah maha tahu penderitaan hambanya. Maka dari itu mas… Allah sedang menguji diriku.. statusku sekarang janda mas.. jelas luna panjang lebar dengan hati tegar.
Jadi ..? Ucap irul ceplos sambil melihat kondisi Luna.
Oh ya… aku sekali lagi bersyukur kepada Allah, Setelah seminggu kematian brengsek itu, aku memeriksakan diri ke dokter. Ternyata kesucianku masih utuh. Brengsek itu hanya menjebakku agar ia punya alasan untuk menikahiku. Begitu lah kisah hidupku mas… Allah masih menyayangiku..
Mendengar semua penjelasan itu, hati irul berdesir, setetes embun masuk ke dalam batinnya. Ternyata ujian Allah telah berakhir. Ia bertakbir dalam hati. Ia hendak langsung melamar luna hari itu juga.
Sesampainya dikamar kostnya. Ia menangis sejadi jadinya.. ia meratap kepada tuhannya, ia mohon diberi kekuatan dan ketabahan, ia larut dalam kesedihan, tiba tiba suara adzan maghrib berkumandang ia dengar. Panggilan tuhan merasuk dalam batinnya.
Dengan berlinang air mata ia mencoba tegar menghadapi kuasa Allah itu. Ia wudhu’, ia bentangkan sejadahnya, ia bertakbir.
Usai sholat, ia munajat kepada rabbnya. Ia bertafakkur, ia roboh bersujud dihadapan takdir Allah. Ia utarakan kegundahan hatinya. Ia berharap diberikan cinta diatas cinta.
Enam bulan telah berlalu, dengan hati yang tegar ia selesaikan kuliahnya. Kini ia akan meraih gelar S1 nya. Namun dari hari kehari bayangan luna masih saja hadir dalam benaknya. Tanpa kabar, tanpa pertemuan, dan tanpa penjelasan terakhir dari bibir luna. setelah hari yang pahit itu. Ia coba menata kembali masa depannya.
Di hari wisudanya itu. Sengaja ia panggil ibunya dari kampung untuk mendampinginya. Senyum ibunya itulah yang membuat ia cukup terhibur menghadapi hari yang ia tunggu tunggu dulu. Hari yang semula ia rencanakan untuk melamar luna. tapi keadaan berubah. Dengan bantuan Allahlah ia sanggup menghadapi semuanya.
Tiba tiba suasana Aula gedung itu bertasbih. Acara wisuda heboh dengan kedatangan sosok bidadari yang anggun jelita. Mata semua lelaki memandang kearahnya. Ia menoleh. Subhanallah…” batin nya bertasbih. Sosok itu adalah luna. wajahnya yang dibalut jubah dan jilbab putih itu seakan membuat ia seperti bidadari yang baru turun dari langit.
Hatinya berdesir, jantungnya berdegup kencang. Sama seperti rasa pertama kali ia berjumpa dengan luna dulu. Alangkah beruntung orang yang menikahinya..” Batinnya mengupat..
Astaghpirullah…ia sudah menikah,, aku haram memikirkannya. getar bibirnya menepis perasaannya,
Ibunya tersenyum melihat perubahan pada anaknya. Apa lagi rul..” kamu udah pantas menikah.. kerjaanmu sudah mapan, sarjana pun sudah ditangan, semua para ibu ibu ingin bermenantukan kamu. Canda ibunya, karena ibunya tidak tahu dengan apa yang terjadi, ia hanya balas dengan senyuman. Tunggu aja bu.. pilihan Allah. Jawabnya.
Ternyata luna menghampirinya .
Assalamu’alaikum..Selamat ya mas… aku datang bersama ibu ingin melihatmu. Sapa luna dengan senyuman malu.
Wa’alaiku salam… terima kasih..ibu mu mana dan ….
Dan.. apa mas…? potong luna. Seakan luna sudah mengetahui maksud nya.. Oh ya.. kedatanganku kali ini hanya untuk menyampaikan maafku saja kok mas…dan menjelaskan apa yang terjadi padaku selama ini. Sekaligus menebus ketidakberdayaanku mas. Lanjut luna dengan wajah menunduk dengan matanya menetes kan sesuatu.
Belum sempat bertanya lagi, irul diajak luna bicara empat mata. Luna hendak menjelaskan sesuatu hal yang penting seperti yang ia tunggu selama ini.
Baik lah.. kita ke depan mushollah saja.
Dengan air mata yang terus jatuh, luna coba menenangkan diri.
Ia menjelaskan apa yang terjadi selama ini.
Mungkin mas… telah diberi tahu ibu kejadian yang menimpaku. Tetapi semua itu berubah, ternyata takdir Allah berubah lagi. aku terus berdo’a kepada Allah, agar diberi kekuatan untuk menjalani hidup.
Umur pernikahanku dengan lelaki itu hanya bertahan satu minggu, setelah acara pesta pernikahan kami di pekan baru usai, tanpa melalui malam pertama ia lebih memilih merayakan pesta kemenangannya bersama teman temannya, pada malam itu ia bersama komplotannya merayakan pesta narkoba, dan naas, malam itu juga ia over dosis dan dibawa kerumah sakit, 1 minggu ia koma tak sadarkan diri, lalu ia tewas, aku hanya melihat proses kuasa Allah itu dengan bersyukur, Allah maha tahu penderitaan hambanya. Maka dari itu mas… Allah sedang menguji diriku.. statusku sekarang janda mas.. jelas luna panjang lebar dengan hati tegar.
Jadi ..? Ucap irul ceplos sambil melihat kondisi Luna.
Oh ya… aku sekali lagi bersyukur kepada Allah, Setelah seminggu kematian brengsek itu, aku memeriksakan diri ke dokter. Ternyata kesucianku masih utuh. Brengsek itu hanya menjebakku agar ia punya alasan untuk menikahiku. Begitu lah kisah hidupku mas… Allah masih menyayangiku..
Mendengar semua penjelasan itu, hati irul berdesir, setetes embun masuk ke dalam batinnya. Ternyata ujian Allah telah berakhir. Ia bertakbir dalam hati. Ia hendak langsung melamar luna hari itu juga.
DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2011/11/cerpen-cinta-ketika-takdir-menguji.html#ixzz1uzSWfqHk
Senin, 14 Mei 2012
cepen islami
KEAGUNGAN FAJAR CINTA
Cerpen Rudi Al-Farisi
Malam yang dingin itu, Galin masih saja asyik memperhatikan monitor computer kerjanya. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 pagi. Memang malam itu ia mendapat giliran kerja malam dari perusahaannya untuk memonitor pengolahan pabrik. Matanya sudah cukup lelah menahan kantuk. tetapi mau gimana lagi. Ia harus tetap fit karena tugas yang dibebankan perusahaan kepadanya.
Galin adalah sosok yang rajin, baik ditempat kerja maupun dilingkungan masyarakat. Ia bekerja disebuah perusahaan yang cukup ternama di negeri ini. Karena jiwanya yang bersemangat itu. ia dipercayakan atasannya untuk mengambil alih job suvervisor yang kebetulan sedang kosong.
Saat sedang asyik memainkan keyboard computernya, tiba-tiba nada alarm azan shubuh berkumandang di hp nya. Ia tinggalkan sejenak pekerjaan monitoringnya. Bergegas ia berwudhu’ dan menghadap Sang Ilahi.
Usai sholat, ia menghirup udara pagi sejenak dari jendela ruang kantornya. Tiba-tiba perasaannya jadi tidak enak saat mendengar nada hpnya berdering. Ia bingung “siapa pula yang nelpon pagi-pagi buta begini” suara batinnya bertanya.
“Assalamu’alaikum..
“Wa’alaikum salam..(ternyata ibu mertuanya yang menelpon).
“Ya bu… ada hal apa bu..? tanya galin.
“Maaf mengganggu kerjanya Lin. Ibu sebenarnya tidak mau mengganggu konsentrasi Galin. Tapi ini terpaksa.. jelas ibu mertuanya.
“Tak apa bu, kebetulan saya baru usai sholat shubuh”. Jawab galin bingung.
“Begini Lin.. si May pergi ndak tahu kemana. Tadi saat ibu hendak membangunkan si May sholat shubuh, ia tak ada dikamarnya. Dan dia pun tak pamit. Dia ada ngomong sama galin..?” jelas ibu mertuanya kebingungan.
“Lah.. kok bisa begitu bu. Tadi malam saat mau berangkat kerja dia masih ngantar saya kok bu.. semua baik-baik saja kok bu..
“Itulah.. ibu juga bingung. Ibu sudah coba cari dia ke semua ruangan. Tapi tak ada juga. Ibu tanya sama ayah, ayah juga tidak tahu..
“Iyalah bu.. saya akan pulang lebih awal.. ibu tenang ajalah dulu. Mungkin dia lagi beli sarapan..
“Iyalah…Baiklah kalo begitu.. assalamu’alaikum.
“Wa’alaikum salam..
Galin bingung, konsentrasi kerjanya terganggu. Ia heran kemana pergi istinya itu. kok ndak pamitan ya.. suara batinnya bergetir. Ia coba menghubungi hp nya tapi tidak aktif.
Sesampainya dirumah, ia mengumpulkan seluruh keluarganya. Semua menjawab tidak ada yang tahu. Muncul firasat kurang bagus dihatinya. Ia coba menghubungi seluruh famili terdekat. Tapi juga dengan jawaban yang sama.
Galin dan seluruh keluarga merasa khawatir. Ada apa yang terjadi dengan Maya. Sang istri yang baru tiga bulan ia nikahi hilang bak ditelan bumi. Mereka menunggu hingga siang. Saat suara azan zhuhur berkumandang, hati galin sudah merasa tidak karuan. Keluarga mengusulkan untuk melapor ke polisi. Tetapi galin mencegahnya. Ia tidak mau masalah ini diketahui tetangga. Bisa jadi aib bu.. Jawab galin menenangkan mertuanya.
Selesai sholat zhuhur, ia sambung dengan sholat hajat. Ia mohon kepada rabbnya yang mengatur segala kejadian untuk bisa menemukan jalan keluarnya.
Usai sholat, ia menyimpulkan untuk konsultasi kepada Faris teman kerjanya. Faris yang ia kenal sebagai seorang yang cukup dalam agamanya, mungkin bisa membantunya.
Ia coba menelpon faris, dan faris pun bersedia memenuhi undangannya. Namun, bagaimana pun rasa hati galin sudah tidak karuan lagi. Karena istri tercinta yang baru ia nikahi bagai lenyap dibawa angin. tak ayal, Inai tanda pernikahan dijari pun masih tersisa di ujung kuku.
Tak lama faris pun tiba dikediaman galin. Waktu sore sudah mau berganti senja. Seluruh keluarga semakin cemas, apalagi galin sang suami. Setelah diceritakan apa yang terjadi. Faris hanya mengatakan untuk bersabar. Seluruh keluarga kurang puas dengan pernyataan Faris itu, begitu juga galin sang rekan kerja.
Ternyata, rupanya faris menunggu saat waktu magrib tiba. Usai sholat magrib berjama’ah. Faris memimpin doa memohon kepada sang ilahi. Dan semua yang ada pun ikut memohon kepada Allah semoga misteri ini cepat terselesaikan.
Usai bermunajat. Semuanya berkumpul dan bermusyawarah diruang tamu. Galin pun angkat bicara.
Ris.. gimana ini.?
“Yang sabar Lin.. saya tak ada firasat jelek dalam hal ini. Kita husnuzhon saja.” Jelas Faris.
“Tapi ini udah malam Ris..” jawab galin risau.
“Iya nak Faris. Bapak dan ibu sudah sangat cemas ni.. takutnya Maya entah kenapa-kenapa.?” Mertua Galin menimpal.
“Iya.. saya mengerti. Tapi firasat saya, ini hanyalah ujian Allah pak.. dan semua ini berpulang kepada bapak dan ibu. terutama galin. Apa pun yang kita lakukan, insya Allah akan dijawab Allah. Dan saya hanyalah hamba Allah yang mencoba membantu saudaranya.” Jawab Faris.
Galin dan mertuanya akhirnya memutuskan hendak melaporkan hal ini kepada polisi. Saat semuanya sedang bersiap hendak berangkat ke kantor polisi. Tiba-tiba suara bel pintu berbunyi… Tiiing…Tooong…
“Assalamu’alaikum… suara dari balik pintu.
“Wa’alaikum salam.. jawab galin setengah berlari kebingungan.
Saat pintu dibuka. Ternyata ada sosok wanita cantik yang tak lain dan tak bukan adalah Maya Sang istri tercinta.
“Subhanallah…. Dinda…..” teriak Galin.
Dan semua isi rumah pun setengah berlari menuju pintu mendengar hal itu.
“Alhamdulillah….” Gemuruh tahmid berkumandang dari bibir keluarga.
Galin bersyukur tetapi hatinya penasaran dan penuh tanda tanya, gerangan apa yang terjadi pada istrinya.
Beribu pertanyaan yang ada dikepalanya. Ia merasa ingin menumpahkan semua pertanyaan itu kepada istrinya.
Belum sempat pertanyaan bertubi-tubi hendak menyerang Maya. Ibu mertuanya menyuruh semua yang berada di pintu itu masuk kedalam.
Setelah semua berkumpul diruang tamu. Dan Maya sudah tahu akan diserang pertanyaan-pertanyaan. Maka Maya lebih dulu angkat bicara.
“Sebelumnya Maya minta maaf kepada seluruh keluarga terutama kepada Kanda (galin). Ini semua diluar kuasa Maya. Tadinya Maya ingin lebih dulu memberi tahu. Tetapi…”
“Tetapi kenapa dinda…” celetuk galin penasaran yang duduk disamping Maya.
“Begini kanda.. saat mendengar azan shubuh tadi pagi, Maya bangun dan hendak menunaikan sholat shubuh. Tetapi Maya merasa pusing dan mual. Mata Maya terasa berkunang-kunang. Lalu Maya coba membangunkan ibu, tapi ibu tak juga bangun. Lalu Maya berinisiatif hendak ke rumah sakit. Dan Maya minta maaf belum pamit dengan ibu dan ayah. Lalu Maya menelpon taksi dan sesampainya dirumah sakit, Maya pingsan dan baru siuman sekitar jam 11. lalu Maya coba menelpon kanda tapi batrei hp Maya ngedrop. Dan saat Maya bangkit dari tampat tidur rumah sakit hendak ke telepon umum. Mata maya kembali berkunang-kunang dan Maya kembali pingsan. Mungkin karena Maya belum sarapan tadi pagi. Maya akhirnya siuman sekitar jam 6 sore tadi.”
“Lalu bagaimana sekarang May.. dan apa kata dokter.?” Tanya ibunya penasaran.
Lalu Maya tiba-tiba memeluk mesra Galin sambil mengatakan Malu-malu.
“Kata dokteeeer……………..“MAYA HAMIL”
“Haaamiiill…..Subhanallah……….” Suara tasbih bergema memenuhi ruangan.
Seketika suasana mencair. Ribuan pertanyaan pun sudah terjawabkan. Dan galin pun bersujud syukur kepada sang Ilahi.
Cerpen Rudi Al-Farisi
Malam yang dingin itu, Galin masih saja asyik memperhatikan monitor computer kerjanya. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 pagi. Memang malam itu ia mendapat giliran kerja malam dari perusahaannya untuk memonitor pengolahan pabrik. Matanya sudah cukup lelah menahan kantuk. tetapi mau gimana lagi. Ia harus tetap fit karena tugas yang dibebankan perusahaan kepadanya.
Galin adalah sosok yang rajin, baik ditempat kerja maupun dilingkungan masyarakat. Ia bekerja disebuah perusahaan yang cukup ternama di negeri ini. Karena jiwanya yang bersemangat itu. ia dipercayakan atasannya untuk mengambil alih job suvervisor yang kebetulan sedang kosong.
Saat sedang asyik memainkan keyboard computernya, tiba-tiba nada alarm azan shubuh berkumandang di hp nya. Ia tinggalkan sejenak pekerjaan monitoringnya. Bergegas ia berwudhu’ dan menghadap Sang Ilahi.
Usai sholat, ia menghirup udara pagi sejenak dari jendela ruang kantornya. Tiba-tiba perasaannya jadi tidak enak saat mendengar nada hpnya berdering. Ia bingung “siapa pula yang nelpon pagi-pagi buta begini” suara batinnya bertanya.
“Assalamu’alaikum..
“Wa’alaikum salam..(ternyata ibu mertuanya yang menelpon).
“Ya bu… ada hal apa bu..? tanya galin.
“Maaf mengganggu kerjanya Lin. Ibu sebenarnya tidak mau mengganggu konsentrasi Galin. Tapi ini terpaksa.. jelas ibu mertuanya.
“Tak apa bu, kebetulan saya baru usai sholat shubuh”. Jawab galin bingung.
“Begini Lin.. si May pergi ndak tahu kemana. Tadi saat ibu hendak membangunkan si May sholat shubuh, ia tak ada dikamarnya. Dan dia pun tak pamit. Dia ada ngomong sama galin..?” jelas ibu mertuanya kebingungan.
“Lah.. kok bisa begitu bu. Tadi malam saat mau berangkat kerja dia masih ngantar saya kok bu.. semua baik-baik saja kok bu..
“Itulah.. ibu juga bingung. Ibu sudah coba cari dia ke semua ruangan. Tapi tak ada juga. Ibu tanya sama ayah, ayah juga tidak tahu..
“Iyalah bu.. saya akan pulang lebih awal.. ibu tenang ajalah dulu. Mungkin dia lagi beli sarapan..
“Iyalah…Baiklah kalo begitu.. assalamu’alaikum.
“Wa’alaikum salam..
Galin bingung, konsentrasi kerjanya terganggu. Ia heran kemana pergi istinya itu. kok ndak pamitan ya.. suara batinnya bergetir. Ia coba menghubungi hp nya tapi tidak aktif.
Sesampainya dirumah, ia mengumpulkan seluruh keluarganya. Semua menjawab tidak ada yang tahu. Muncul firasat kurang bagus dihatinya. Ia coba menghubungi seluruh famili terdekat. Tapi juga dengan jawaban yang sama.
Galin dan seluruh keluarga merasa khawatir. Ada apa yang terjadi dengan Maya. Sang istri yang baru tiga bulan ia nikahi hilang bak ditelan bumi. Mereka menunggu hingga siang. Saat suara azan zhuhur berkumandang, hati galin sudah merasa tidak karuan. Keluarga mengusulkan untuk melapor ke polisi. Tetapi galin mencegahnya. Ia tidak mau masalah ini diketahui tetangga. Bisa jadi aib bu.. Jawab galin menenangkan mertuanya.
Selesai sholat zhuhur, ia sambung dengan sholat hajat. Ia mohon kepada rabbnya yang mengatur segala kejadian untuk bisa menemukan jalan keluarnya.
Usai sholat, ia menyimpulkan untuk konsultasi kepada Faris teman kerjanya. Faris yang ia kenal sebagai seorang yang cukup dalam agamanya, mungkin bisa membantunya.
Ia coba menelpon faris, dan faris pun bersedia memenuhi undangannya. Namun, bagaimana pun rasa hati galin sudah tidak karuan lagi. Karena istri tercinta yang baru ia nikahi bagai lenyap dibawa angin. tak ayal, Inai tanda pernikahan dijari pun masih tersisa di ujung kuku.
Tak lama faris pun tiba dikediaman galin. Waktu sore sudah mau berganti senja. Seluruh keluarga semakin cemas, apalagi galin sang suami. Setelah diceritakan apa yang terjadi. Faris hanya mengatakan untuk bersabar. Seluruh keluarga kurang puas dengan pernyataan Faris itu, begitu juga galin sang rekan kerja.
Ternyata, rupanya faris menunggu saat waktu magrib tiba. Usai sholat magrib berjama’ah. Faris memimpin doa memohon kepada sang ilahi. Dan semua yang ada pun ikut memohon kepada Allah semoga misteri ini cepat terselesaikan.
Usai bermunajat. Semuanya berkumpul dan bermusyawarah diruang tamu. Galin pun angkat bicara.
Ris.. gimana ini.?
“Yang sabar Lin.. saya tak ada firasat jelek dalam hal ini. Kita husnuzhon saja.” Jelas Faris.
“Tapi ini udah malam Ris..” jawab galin risau.
“Iya nak Faris. Bapak dan ibu sudah sangat cemas ni.. takutnya Maya entah kenapa-kenapa.?” Mertua Galin menimpal.
“Iya.. saya mengerti. Tapi firasat saya, ini hanyalah ujian Allah pak.. dan semua ini berpulang kepada bapak dan ibu. terutama galin. Apa pun yang kita lakukan, insya Allah akan dijawab Allah. Dan saya hanyalah hamba Allah yang mencoba membantu saudaranya.” Jawab Faris.
Galin dan mertuanya akhirnya memutuskan hendak melaporkan hal ini kepada polisi. Saat semuanya sedang bersiap hendak berangkat ke kantor polisi. Tiba-tiba suara bel pintu berbunyi… Tiiing…Tooong…
“Assalamu’alaikum… suara dari balik pintu.
“Wa’alaikum salam.. jawab galin setengah berlari kebingungan.
Saat pintu dibuka. Ternyata ada sosok wanita cantik yang tak lain dan tak bukan adalah Maya Sang istri tercinta.
“Subhanallah…. Dinda…..” teriak Galin.
Dan semua isi rumah pun setengah berlari menuju pintu mendengar hal itu.
“Alhamdulillah….” Gemuruh tahmid berkumandang dari bibir keluarga.
Galin bersyukur tetapi hatinya penasaran dan penuh tanda tanya, gerangan apa yang terjadi pada istrinya.
Beribu pertanyaan yang ada dikepalanya. Ia merasa ingin menumpahkan semua pertanyaan itu kepada istrinya.
Belum sempat pertanyaan bertubi-tubi hendak menyerang Maya. Ibu mertuanya menyuruh semua yang berada di pintu itu masuk kedalam.
Setelah semua berkumpul diruang tamu. Dan Maya sudah tahu akan diserang pertanyaan-pertanyaan. Maka Maya lebih dulu angkat bicara.
“Sebelumnya Maya minta maaf kepada seluruh keluarga terutama kepada Kanda (galin). Ini semua diluar kuasa Maya. Tadinya Maya ingin lebih dulu memberi tahu. Tetapi…”
“Tetapi kenapa dinda…” celetuk galin penasaran yang duduk disamping Maya.
“Begini kanda.. saat mendengar azan shubuh tadi pagi, Maya bangun dan hendak menunaikan sholat shubuh. Tetapi Maya merasa pusing dan mual. Mata Maya terasa berkunang-kunang. Lalu Maya coba membangunkan ibu, tapi ibu tak juga bangun. Lalu Maya berinisiatif hendak ke rumah sakit. Dan Maya minta maaf belum pamit dengan ibu dan ayah. Lalu Maya menelpon taksi dan sesampainya dirumah sakit, Maya pingsan dan baru siuman sekitar jam 11. lalu Maya coba menelpon kanda tapi batrei hp Maya ngedrop. Dan saat Maya bangkit dari tampat tidur rumah sakit hendak ke telepon umum. Mata maya kembali berkunang-kunang dan Maya kembali pingsan. Mungkin karena Maya belum sarapan tadi pagi. Maya akhirnya siuman sekitar jam 6 sore tadi.”
“Lalu bagaimana sekarang May.. dan apa kata dokter.?” Tanya ibunya penasaran.
Lalu Maya tiba-tiba memeluk mesra Galin sambil mengatakan Malu-malu.
“Kata dokteeeer……………..“MAYA HAMIL”
“Haaamiiill…..Subhanallah……….” Suara tasbih bergema memenuhi ruangan.
Seketika suasana mencair. Ribuan pertanyaan pun sudah terjawabkan. Dan galin pun bersujud syukur kepada sang Ilahi.
Jumat, 11 Mei 2012
SEBELUM PENGUBURAN
Puisi Muhammad Zaini
Aku berada dikerumunan
berjejal sarat
menatap wajah wajah lindap
para kerabat
Sesak menyelimpuhi kedua sisi
tubuh mayat
taburkan ayat suci menembus kebekuan
para pelayat
Seperti malam mendahului senja
waktu cepat begegas
tiba iba nyawaku meretas lepas
terbujur kaku
berbalut kain kafan dalam keranda itu
Bau tanah baru saja digali
dinding kubur tak sabar menanti
hitam batu nisan pembatas kala
saksikan sukma kealam baka
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2012/05/sebelum-penguburan.html#ixzz1udF42grI
Puisi Muhammad Zaini
Aku berada dikerumunan
berjejal sarat
menatap wajah wajah lindap
para kerabat
Sesak menyelimpuhi kedua sisi
tubuh mayat
taburkan ayat suci menembus kebekuan
para pelayat
Seperti malam mendahului senja
waktu cepat begegas
tiba iba nyawaku meretas lepas
terbujur kaku
berbalut kain kafan dalam keranda itu
Bau tanah baru saja digali
dinding kubur tak sabar menanti
hitam batu nisan pembatas kala
saksikan sukma kealam baka
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2012/05/sebelum-penguburan.html#ixzz1udF42grI
Jumat, 04 Mei 2012
jika aku sepertimu
Jika aku sepertimu
oleh:Nike Ardila
jika aku sepertimu,
ingin ku tulis namamu di atas batu karang
agar tidak mudah terhapuskan
walaupun ombak samudra menghantamnya
jika aku sepertimu,
akan ku masukan bayang-bayang wajahmu
ke dalam logam yang mengekalkan
agar tidak mudah pecah oleh tangan siapa pun
Ya Rabb...begitu besarnya sayangku padanya
maka izinkanlah hambamu ini bersamanya
walaupun ku tau
itu hal yang tidak mungkin untukku
namun aku tidak bisa menghapus perasaan ini ya Rabb...
ya Rabb...bukakkanlah yang terbaik untukku
aku tau ya Rabb...semua ini tergantung rencana mu
namun aku yakin
kau akan memberikan jalan yang terbaik dan terindah untukku
oleh:Nike Ardila
jika aku sepertimu,
ingin ku tulis namamu di atas batu karang
agar tidak mudah terhapuskan
walaupun ombak samudra menghantamnya
jika aku sepertimu,
akan ku masukan bayang-bayang wajahmu
ke dalam logam yang mengekalkan
agar tidak mudah pecah oleh tangan siapa pun
Ya Rabb...begitu besarnya sayangku padanya
maka izinkanlah hambamu ini bersamanya
walaupun ku tau
itu hal yang tidak mungkin untukku
namun aku tidak bisa menghapus perasaan ini ya Rabb...
ya Rabb...bukakkanlah yang terbaik untukku
aku tau ya Rabb...semua ini tergantung rencana mu
namun aku yakin
kau akan memberikan jalan yang terbaik dan terindah untukku
Jumat, 20 April 2012
Jumat, 16 Maret 2012
Alhamdulilah akhirnya blok saya selesai juga
Asyik blok saya selesai ha..ha..ehm enaknya ya punya blok,ayo teman-teman buat blok sekarang asyik lho..
nanti kta bisa berkirim gmail sama teman-teman yang lain buruan ya.kwak...kwak..kwak....
nanti kta bisa berkirim gmail sama teman-teman yang lain buruan ya.kwak...kwak..kwak....
Langganan:
Postingan (Atom)